Secara singkat, yang dimaksud dengan produksi adalah proses untuk meningkatkan nilai guna sebuah barang. Misalnya, pakaian yang kamu sehari-hari, saat masih dalam bentuk kain, tentunya nilai gunanya tidak sebesar saat sudah menjadi pakaian. Pada contoh tersebut, proses mengubah kain menjadi pakaian, mulai dari memilih jenis kain, mengukur, sampai dengan menjahitnya itulah yang dinamakan dengan proses produksi. Bukan hanya pada pakaian, berbagai jenis kosmetik atau skin care pun perlu melewati proses produksi. Tanpa proses produksi, nasi yang kamu makan setiap hari akan tetap menjadi padi di sawah. Tidak akan ada juga mobil dan sepeda motor yang lalu lalang di sekitar kita tanpa pengolahan besi dan logam lainnya. Lantaran itulah, tidak berlebihan rasanya bila disebutkan bahwa produksi adalah sebuah faktor utama dalam bisnis. Tanpa adanya produksi, tidak akan ada barang-barang yang bisa dijadikan komoditas bisnis. Baca Juga Belajar Menghitung Harga Pokok Produksi dengan Benar Pengertian Produksi Pengertian produksi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna dari barang atau jasa. Jika pertambahan nilai guna dilakukan tanpa mengubah bentuk produk, disebut produksi jasa seperti jasa konseling, jasa les pelajaran, jasa konsultan keuangan, dan sebagainya. Sementara pertambahan nilai guna yang diikuti dengan perubahan bentuk produk disebut produksi barang. Contoh produksi barang adalah membuat sepatu, memasak nasi, memasak makanan, membuat minuman, dan lain-lainnya. Dengan demikian, produksi mempunyai dua nilai pokok. Pertama, untuk menciptakan nilai guna barang atau jasa. Kedua, untuk menambah nilai guna barang atau jasa. Berbagai jenis barang atau jasa hasil produksi ada yang bisa digunakan secara langsung maupun tidak langsung. Biasanya hasil produksi yang tidak bisa langsung digunakan diolah lagi untuk menjadi produk lain yang memiliki nilai lebih tinggi. Jadi, bisa juga dimengerti bahwa produksi adalah proses penciptaan dan penambahan nilai guna dari barang atau jasa bentuk yang diikuti oleh penambahan manfaat, bentuk, waktu, tempat, sampai akhirnya dari proses produksi tersebut mampu memenuhi kebutuhan pemakainya. Dari segi pandang bisnis, tujuan produksi adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, sebelum produksi dilakukan, perlu dilakukan persiapan dan manajemen yang cermat. Baca Juga Tujuan serta Fungsi Produksi Umum yang Perlu Diketahui Fungsi Produksi Dari pengertian produksi tadi, bisa kamu ketahui bahwa produksi memiliki fungsi yang sangat penting. Beberapa fungsi produksi adalah Perencanaan Pertama, fungsi produksi adalah fungsi perencanaan. Fungsi perencanaan pada produksi dapat diartikan sebagai melaksanakan kegiatan produksi barang atau jasa pada waktu tertentu yang disesuaikan dengan forecast yang telah disusun. Penyusunan forecast tersebut dilakukan dengan sistem yang terorganisir mulai dari sumber daya manusia, bahan baku, ketersediaan ruang pada gudang, alat, dan lain-lain. Perencanaan produksi ini secara langsung berpengaruh pada besarnya keuntungan yang dicapai oleh sebuah perusahaan. Karena perencanaan yang baik dapat memperkirakan produksi yang kualitas dan kuantitasnya tepat dan menjamin keberadaan stok. Stok yang kurang bisa mengakibatkan konsumen beralih ke produk lain yang sejenis karena kehabisan. Sementara kelebihan stok berisiko kadaluarsa sementara barang belum terjual habis. Perencanaan produksi perlu dilakukan agar perusahaan dapat bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Karena forecast tersebut disesuaikan dengan permintaan pasar, maka diharapkan perencanaan dapat menjadikan kinerja perusahaan lebih baik. Perencanaan produksi berpengaruh pada beberapa faktor di bawah ini, yaitu a. Kualitas Produk Kualitas produk perlu untuk direncanakan dengan baik, mulai dari target pasar yang dituju, nilai eksklusifnya premium, medium, atau ekonomis, sampai harganya. b. Biaya Produksi Biaya produksi meliputi bahan, alat, tenaga kerja, dan semua yang terlibat dalam produksi pasti memerlukan biaya. Hal ini harus dimasukkan ke dalam perencanaan produksi agar pihak produsen tidak mengalami kerugian biaya produksi lebih besar dari harga jual. c. Waktu Pengembangan Produk Saat pertama kali meluncurkan produk, pihak produsen tidak secara langsung mendapatkan untung. Terkadang diperlukan beberapa waktu untuk mencapai balik modal atau yang kita kenal dengan istilah break even point. Poin ini juga mengisyaratkan ketanggapan perusahaan dalam mengikuti perkembangan teknologi. d. Biaya Pengembangan Produk Pihak produsen yang tidak melakukan inovasi produk berpeluang untuk mengalami kebangkrutan. Perusahaan besar yang tidak melakukan inovasi, akhirnya akan dikalahkan oleh bisnis kecil atau UMKM yang terus melakukan inovasi. Pengembangan produk perlu dilakukan, di antaranya melakukan survei pasar, riset, dan pengujian. Semua hal ini tentunya membutuhkan biaya. Baca Juga 5 Tips Melakukan Inovasi Bisnis agar Usahamu Lebih Sukses Pengolahan Berikutnya, fungsi produksi adalah dalam hal pengolahan. Pengolahan dalam kegiatan produksi merupakan sebuah fase atau tahapan mengubah bahan baku menjadi barang mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi. Pengendalian dan Perawatan Pengendalian dan perawatan fungsinya adalah untuk mengevaluasi dan mengawasi jalannya produksi agar sesuai dengan perencanaan. Di dalam perusahaan, penting sekali untuk melakukan pembagian tugas antara perencana, pelaksana, dan pengawas agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan. Tujuan Produksi Untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen Masyarakat sebagai konsumen, tentunya memiliki beragam kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan yang tidak terpenuhi, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier, dapat menjadikan kehidupan manusia tidak seimbang. Lantaran itulah, para produsen memproduksi produk-produk yang dibutuhkan oleh konsumen dengan cara menciptakan nilai guna atau menambahkan nilai guna. Untuk Memperoleh keuntungan Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Dengan menciptakan atau memberikan nilai guna pada sebuah produk, produsen dapat mengambil selisih dari harga jual dan biaya produksi. Semakin baik perencanaan produksinya, semakin besar keuntungan yang didapatkan. Sebagai Stimulan Tumbuhnya Usaha Produksi Lain Adanya produksi suatu produk dapat memicu muncul usaha produk lain yang berkaitan. Misalnya institusi pendidikan yang bisa disebut sebagai produsen jasa pendidikan. Umumnya, di area dekat kampus tersebut akan muncul usaha kos-kosan, usaha warung makan dan jajanan, pelayanan kesehatan, minimarket, pasar tradisional, angkutan, jasa terjemah, dan sebagainya. Untuk Mengurangi Angka Pengangguran Proses produksi, baik dalam skala kecil maupun besar, tidak mungkin dilakukan seorang diri oleh owner-nya. Oleh karena itu, dibutuhkan karyawan dengan cara melakukan perekrutan. Dari rekrutmen ini menambah angka pekerja di Indonesia dan mengurangi angka pengangguran. Untuk Meningkatkan Penghasilan Masyarakat dan Negara Berkurangnya angka pengangguran tentu berdampak pada meningkatnya angka kesejahteraan masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang sejahtera, semakin banyak masyarakat membelanjakan keuangannya untuk membeli makanan dan minuman, berwisata, dan membayar pajak. Dengan demikian, semakin lancar pergerakan ekonomi negara dan pendapatan negara pun naik. Baca Juga Produksi Massal Pengertian, Keuntungan, dan Tahapannya Jenis-jenis Produksi Berdasarkan produk yang dihasilkan Berdasarkan produk yang dihasilkan, jenis-jenis produksi dapat digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu Produksi Ekstraktif Produksi ini melakukan eksplorasi sumber daya alam tanpa mengubah sifat dan bentuk apapun. Hasil ekstraksi kemudian diserahkan kepada perusahaan lain untuk diolah lebih lanjut menjadi barang baru yang memiliki nilai guna lebih tinggi. Produksi Agraris Jenis-jenis produksi ini mengolah alam dan memanfaatkan tanah agar dapat menghasilkan sumber daya alam yang berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Bukan hanya mencakup pertanian saja, namun juga peternakan. Produksi Industri Produksi jenis ini mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Produksi ini menambah nilai guna agar dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan pemanfaatan yang lebih baik lagi. Produksi Perdagangan Produksi jenis ini dijalankan dengan menghubungkan antara produsen dengan konsumen agar barang yang diproduksi dapat beredar luas di pasaran. Penyaluran barang dari produsen ke konsumen terbagi menjadi beberapa jenis, yakni Secara langsung dari produsen ke konsumen Semi langsung melalui perantara Tidak langsung Produksi Jasa Dalam hal ini, produksi adalah proses menghasilkan produk yang bukan berupa barang, melainkan berupa jasa. Dalam melakukan produksi ini dibutuhkan keahlian tertentu. Hasil dari produksi jasa berwujud tidak konkret, tidak kasat mata, dan tidak bisa dipegang, namun keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya. Berdasarkan Jangka Waktu dan Prosesnya Produksi Jangka Pendek Produksi yang prosesnya berlangsung cepat dan bisa segera dinikmati oleh konsumen. Jenis produksi ini merupakan jenis produksi yang pertama kali muncul di Indonesia. Hasil dari produksi berjangka pendek mudah ditemukan dan sifatnya sangat mendasar. Sebut saja jajanan pasar, nasi pecel, dan sate adalah contoh-contoh dari produksi berjangka pendek. Produksi Jangka Panjang Produksi jangka panjang umumnya membutuhkan waktu yang panjang agar produk dapat dinikmati atau dimanfaatkan oleh konsumen. Proses produksinya pun tidak sesederhana produksi jangka pendek. Budidaya ikan lele, pembangunan rumah, budidaya lobster merupakan beberapa contoh produksi jangka panjang. Produksi Terus Menerus atau Berkelanjutan Produksi berkelanjutan memerlukan kelanjutan dalam prosesnya menghasilkan barang. Dalam proses, produksi jenis ini menggabungkan bahan lain atau alat lainnya agar hasil produksi dapat terselesaikan. Pembuatan gula, karet, mie kering, merupakan beberapa contoh produksi jenis ini. Produksi adalah sebuah proses yang tidak berdiri sendiri, dengan kata lain ada pengaruh dari beberapa faktor sepanjang proses tersebut. Faktor produksi adalah hal yang berperan penting dan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas hasil produksi. Faktor-faktor ini penting untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil kebijakan perusahaan. Sumber Daya Alam SDA Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang terdapat di alam dan manusia data memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam menjadi faktor penting dalam produksi karena ketersediaannya mempengaruhi jalannya produksi. Sumber daya alam yang tidak mendukung kebutuhan perusahaan akan membuat biaya produksi naik dan hal tersebut mengakibatkan harga jual tinggi dan tidak kompetitif. Sumber Daya Manusia SDM SDM memegang peranan penting dalam sebuah unit usaha. Produksi tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh SDM yang memiliki kemampuan yang mumpuni. Meskipun SDA melimpah tetapi SDM yang ada tidak mempunyai kemampuan untuk mengolahnya, maka SDA tersebut tidak akan bisa dimanfaatkan secara optimal. Sebelum melakukan produksi, sebaiknya para produsen memastikan kemampuan SDM. SDM yang ditempatkan pada bidang keahliannya akan membantu kinerja perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal. Baca Juga Mengenal Tujuan dan Metode Pengembangan SDM bagi Perusahaan Sumber Daya Modal Salah satu faktor yang penting dalam faktor produksi adalah modal. Untuk menjalankan bisnis, modal adalah hal yang mutlak harus dimiliki oleh produsen. Modal tidak harus selalu berupa uang, namun juga bisa berupa gedung, surat berharga hak paten, keterampilan, kendaraan, mesin, dan bangunan. Keahlian Agar produksi berjalan lancar seseorang diharuskan memiliki keahlian. Setidaknya perusahaan yang akan melakukan proses produksi perlu memiliki keahlian dalam perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pergerakan actuating, dan pengawasan controlling. Contoh Produksi Ada banyak contoh produksi yang bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh produksi antara lain adalah aktivitas produksi di pabrik, nelayan menangkap ikan dan hingga petani yang tengah menanam padi. Ada juga contoh produksi dalam bidang jasa, yaitu praktek dokter, pangkas rambut, jasa servis kendaraan, rumah sakit, dan sebagainya. Berikut contoh produksi berdasarkan kategorinya Contoh Produksi Industri Beberapa contoh produksi bidang ini adalah Produksi baju pada industri garmen Produksi sepeda motor pada perusahaan otomotif Produksi pupuk Produksi bahan kimia, dan sebagainya. Contoh Produksi Agraris Beberapa contoh kegiatan produksi agraris adalah Perikanan Perkebunan Peternakan Pertanian Contoh Produksi Pertambangan Contoh kegiatan produksi pertambangan atau ekstraktif adalah Penambangan emas Nikel Tembaga Batubara Perak Pasir, dan sebagainya. Contoh Produksi Jasa Produksi di bidang jasa adalah produksi yang menghasilkan sebuah jasa untuk konsumen. Contoh kegiatan produksi atau contoh kegiatan produksi adalah Rumah sakit Sekolah Jasa arsitektur Jasa seni rupa Perbankan Asuransi Jasa tukang cukur, dan sebagainya. Dalam bisnis, bisa disimpulkan bahwa peran produksi adalah sangat penting. Tanpa adanya proses produksi, tidak akan ada produk barang atau jasa yang bisa dijadikan sebagai komoditas. Sudah sempat dibahas tadi bahwa proses produksi memerlukan sejumlah modal agar bisa berjalan dengan lancar dan menghasilkan produk yang memiliki nilai guna dan nilai jual yang tinggi. Modal bisa kamu dapatkan dari tabungan pribadi, tabungan bersama dengan rekan atau keluarga, atau bisa juga dari pinjaman modal. Jika opsi terakhir adalah yang kamu pilih, pastikan untuk memilih sumbernya yang baik dan terpercaya. Aplikasi keuangan majoo bisa memberikan bantuan dalam hal pinjaman modal usaha dengan menyediakan bantuan berupa fitur layanan funding yang akan untuk bisnismu jika memenuhi persyaratan dan memang dinilai layak. Tertarik untuk mencoba?
Faktor Produksi Kewirausahaan dan Cara Mengembangkannya Faktor produksi kewirausahaan merupakan beberapa faktor yang perlu dipersiapkan dalam memulai bidang usaha yang baru. Sebelum benar-benar memulai sebuah usaha, ada baiknya Anda merancang faktor produksinya terlebih dahulu. Meskipun hal ini cukup penting, namun masih banyak pengusaha yang masih belum terlalu memahami tentang produksi dalam kewirausahaan. Untuk bisa memahami tentang faktor produksi dalam kewirausahaan, ada baiknya untuk menelusuri definisi dari kewirausahaan terlebih dahulu. Yuk kita simak bersama penjelasan lengkap yang telah kami rangkum di bawah ini! Apa itu Kewirausahaan? Kewirausahaan adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan berinovasi atau memecahkan masalah tertentu dan menghasilkan keuntungan dari hal tersebut. Secara sederhana, hal ini adalah tindakan untuk menciptakan bisnis dan menghasilkan keuntungan maksimal. Agar seseorang bisa memunculkan ide baru dan mencapainya, pada kenyataannya dibutuhkan keterampilan, semangat, konsistensi, kesabaran yang tinggi, serta risiko finansial. Memulai bisnis itu kewirausahaan mudah, tetapi mengembangkan dan menghasilkan keuntungan dengan membantu orang adalah hal yang cukup menantang sehingga kebanyakan orang gagal di tahap ini. Akan tetapi, seorang wirausahawan sejati yang bercita-cita tinggi dengan hasrat yang besar tidak akan pernah menyerah dan akan mencapainya. Mereka inilah yang layak disebut sebagai pengusaha sejati. Kewirausahaan adalah proses mendirikan bisnis. Bisnis dapat didasarkan pada ide baru, layanan, barang, dan sebagainya. Jika Anda berpikir untuk memulai usaha bisnis, perhatikanlah sektor mana yang masih kurang, sehingga dengan cara ini Anda dapat memberikan yang terbaik. Jika Anda tertarik untuk membuat produk baru, maka ciptakanlah produk yang banyak orang butuhkan. Di sisi lain apabila Anda tertarik untuk membantu kegiatan orang dengan pemecahan masalah, maka carilah solusi terbaik agar mereka rela membayar untuk hal tersebut. Definisi Wirausahawan Wirausahawan adalah individu yang mengambil risiko untuk membuat dan mengembangkan skala bisnis dari awal. Meskipun mendirikan bisnis baru mungkin menakutkan, namun imbalannya lebih signifikan. Hal inilah yang membedakan wirausahawan dengan wiraswasta, di mana wiraswasta adalah orang yang mengembangkan bisnis dengan menjual kembali barang atau jasa. Untuk bisa menjadi wirausahawan, Anda harus memiliki inovasi yang baik. Tanpa inovasi, Anda tidak mungkin menjadi pengusaha sukses. Inovasi tidak selalu mengacu pada produk, karena itu bisa menjadi strategi baru untuk mempromosikan produk yang sudah ada. Inilah sebabnya mengapa setiap pengusaha disebut inovator. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa proses dari menciptakan bisnis dari awal hingga membangun bisnis yang sukses disebut sebagai kewirausahaan. Untuk menjadi seorang pengusaha Anda harus siap mengambil risiko finansial. Pada tahap awal, Anda mungkin membutuhkan sejumlah uang ini bukan risiko, karena menghasilkan uang dengan uang itu adalah risikonya. Anda harus menerapkan strategi yang sangat baik untuk bisnis baru Anda sehingga akan membayar Anda kembali sesuai dengan yang ditargetkan. Anda harus tahu cara mengelola uang atau penghasilan dari usaha yang dijalankan agar tidak terbuang percuma. Secara umum, masing-masing dari badan usaha atau UMKM memang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, proses inti untuk menjadi wirausahawan adalah sama untuk semua jenis wirausaha. Meskipun Anda telah memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha, Anda harus serba bisa untuk menjalankan bisnis yang sukses. Anda akan bertanggung jawab untuk mempekerjakan talenta terbaik untuk perusahaan yang dapat mengembangkan bisnis Anda dengan cara yang benar. Anda juga harus membuat rencana bisnis untuk bisnis dan tetap menjalankan rencana tersebut untuk melihat hasilnya. Setelah Anda membangun usaha bisnis, Anda akan memimpin dan bertanggung jawab untuk menuntun karyawan ke arah yang benar agar bisa mencapai target yang telah ditentukan. Kewirausahaan merupakan usaha kecil yang penting bagi perekonomian masyarakat secara meluas. Selain membantu orang untuk memperoleh kebutuhan, wirausahawan pemula juga menciptakan lebih banyak peluang bagi pencari kerja. Hal ini kemudian membantu dalam mengurangi angka pengangguran di masyarakat kita. Menjadi wirausaha berarti kehidupan yang bebas dari bos, karena Anda adalah bos dari diri Anda sendiri. Banyak orang memilih menjadi pengusaha karena hal ini. Namun, Anda tetap perlu melakukan beberapa strategi hebat untuk menjalankan bisnis baru Anda seperti mempekerjakan orang-orang berbakat, mengatur pembiayaan, serta menghindari kesalahan yang merusak saat menjalankan bisnis. Sekilas Mengenai Faktor Produksi Kewirausahaan Dalam memulai kegiatan usaha, faktor produksi kewirausahaan merupakan sebuah aspek yang cukup penting. Tanpa faktor produksi, dapat dipastikan bahwa sebuah usaha tidak akan bisa berjalan. Hal ini terjadi karena faktor produksi dalam kewirausahaan merupakan salah satu syarat utama untuk memulai usaha baru. Untuk bisa memahami apa itu faktor produksi kewirausahaan, pertama-tama kita perlu mendalami apa itu faktor produksi secara umum. Menurut para ahli ekonomi, faktor produksi merujuk pada sumber daya yang dimanfaatkan dalam proses produksi barang dan atau jasa. Oleh sebab itu, faktor produksi dalam kewirausahaan dapat diartikan sebagai sumber daya yang dimanfaatkan dalam proses bisnis kewirausahaan. Macam-Macam Faktor Produksi Kewirausahaan 1 Sumber Daya Fisik Sumber daya fisik merupakan aset berwujud yang digunakan oleh badan usaha atau organisasi untuk menciptakan penawaran dan proposisi nilai kepada pelanggannya. Sumber daya fisik dapat mencakup peralatan, bangunan, inventaris, pabrik, dan jaringan distribusi yang sangat penting agar bisnis bisa berfungsi dengan baik. Sumber daya fisik penting untuk menunjang berfungsinya organisasi karena tanpa hal-hal seperti peralatan dan inventaris, sulit bagi bisnis untuk bisa berfungsi secara normal. Secara umum, sumber daya fisik memang erat kaitannya dengan usaha yang menawarkan produk berwujud. Namun, usaha yang menawarkan produk tidak berwujud seperti layanan atau jasa, faktor produksi kewirausahaan yang satu ini juga tidak boleh dilewatkan begitu saja. Sumber daya fisik juga sangat esensial dalam menunjang usaha yang menawarkan layanan atau jasa karena akan ada proses bisnis yang perlu diikuti untuk penyampaian layanan kepada pelanggan hingga akhir. Selain itu, badan usaha juga perlu memperbarui dirinya dengan sumber daya terbaru yang tersedia agar berfungsi dengan baik dan efisien. Aset fisik biasanya dianggap stabil tetapi tetap harus diperbaharui secara berkala. Misalnya, perusahaan mana pun tidak akan membangun pabrik baru tetapi akan menambah fasilitas modern, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan menciptakan efisiensi. 2 Sumber Daya Manusia Faktor Produksi untuk Kewirausahaan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah sumber daya manusia. Sesuai dengan namanya, unsur utama dari sumber daya manusia adalah karyawan atau pegawai. Karyawan dianggap sebagai aset yang paling berharga dari badan usaha mana pun. Mereka sangat penting untuk menjamin berfungsinya usaha manapun karena tanpa karyawan, aktivitas organisasi akan terhenti. Sumber daya manusia bahkan lebih penting dalam industri yang menyediakan layanan karena banyak kreativitas dan pengetahuan diperlukan dalam jenis usaha tersebut. Faktor Produksi dalam Kewirausahaan yang berupa sumber daya manusia juga penting dalam layanan pelanggan dan sebagai pemecah masalah untuk memahami sifat masalah pelanggan dan memberikan solusi yang disesuaikan. Misalnya, karyawan di bidang kreatif merupakan orang-orang bekerja untuk ide-ide inovatif dan produk serta layanan baru untuk memenuhi kebutuhan. Di samping itu, ada tim penjualan yang efisien yang berfokus untuk membantu menjual serta memasarkan produk atau layanan kepada pelanggan akhir. Oleh karena itu ketika sumber daya manusia digabungkan dengan teknologi Faktor Produksi atau Sumber Daya Fisik, maka dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik dan produktif. 3 Sumber Daya Intelektual Faktor produksi kewirausahaan lainnya yang perlu dipersiapkan adalah sumber daya intelektual. Faktor produksi dalam kewirausahaan yang satu ini adalah jenis sumber daya bisnis yang bersifat nonfisik dan tidak berwujud, seperti paten produk, merek organisasi, hak cipta atas materi penting dan bahkan kemitraan. Bahkan data pelanggan, preferensi dan pengetahuan pelanggan, bakat dalam organisasi sering dikategorikan juga sebagai bentuk faktor produksi kewirausahaan sumber daya intelektual. Apabila sumber daya intelektual dikembangkan, maka hal ini dapat menawarkan keuntungan yang besar secara keseluruhan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Faktor Produksi sumber daya intelektual juga mencakup hal paten. Perusahaan besar seperti Apple sering mengajukan paten untuk produk inovatif mereka. Paten juga merupakan faktor penting lainnya dalam industri farmasi di mana perusahaan harus mengajukan paten untuk obat tertentu segera setelah dikembangkan. Sejak tahun 2000 banyak perusahaan besar telah menyadari pentingnya sumber daya intelektual dan itu dapat dilihat dengan jelas melalui peningkatan paten yang diajukan di seluruh dunia. Sejumlah paten yang diajukan oleh Google tumbuh sebesar 170% seperti halnya Apple yang tumbuh sebesar 60% dalam periode waktu yang sama. Oleh karena itu paten dipandang sebagai faktor produksi kewirausahaan yang dapat mendorong pertumbuhan bagi organisasi. 4 Sumber Daya Keuangan Banyak sekali pengusaha yang berpendapat bahwa faktor produksi kewirausahaan yang terpenting adalah sumber daya keuangan. Faktor produksi kewirausahaan yang satu ini mencakup beberapa hal seperti uang tunai, kredit, dan pinjaman bersama dengan kemampuan untuk memiliki opsi rencana saham untuk seluruh anggota organisasi. Sebagian besar bisnis memiliki sumber daya keuangan secara teratur tetapi beberapa bisnis lain akan memiliki sumber daya keuangan yang sangat kuat dan menggunakannya sebagai faktor produksi kewirausahaan utama. Sumber Daya Emosional Memulai bisnis bisa menjadi usaha yang sangat menegangkan bagi seorang wirausaha pemula. Untuk menjaga agar tetap termotivasi, penting baginya untuk memiliki tim pendukung sebagai faktor produksi kewirausahaan yang dapat memberikan inspirasi dan bimbingannya sesuai kebutuhan. Tim ini dapat terdiri dari teman dan keluarga serta mentor atau kelompok profesional. Strategi Terbaik untuk Mengembangkan Kewirausahaan Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa faktor produksi kewirausahaan sangatlah penting dalam memulai serta mengembangkan usaha atau bisnis yang kita jalankan. Oleh sebab itu, tentu dibutuhkan strategi khusus agar bisa mengembangkan faktor produksi kewirausahaan sesuai dengan bidang usaha yang digeluti. Jika kita melihat keadaan saat ini, teknologi sudah berkembang dengan cukup pesat. Hal inilah yang membuat pemanfaatan teknologi di berbagai bidang menjadi penting, termasuk dalam hal mengembangkan faktor produksi kewirausahaan. Agar bisa meningkatkan produksi dan bisnis, Anda bisa memanfaatkan teknologi seperti aplikasi laporan keuangan UKM atau software invoice dari Mekari Jurnal. Serta ikuti program referral dengan berbagai keuntungan jika Anda mengajak rekan bisnis Anda. Semoga bermanfaat!
Adayang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik. Dalam dunia wirausaha, kalimat tersebut sangatlah benar. Ada banyak pengusaha sukses masa kini yang berangkat dari pengalaman sebelum kemudian memulai usahanya sendiri. Faktor Kegigihan. Pengusaha sekalipun tentu akan menghadapi banyak masalah.