Sunda bukan sekadar suku, melainkan jati diri dari sistem budaya lokal yang eksis di tengah derasnya globalisasi. Hal ini dipahami betul oleh Masyarakat Adat Sunda. Ritual tahunan masyarakat adat sunda bertajuk Ngertakeun Bumi digelar di Orchid Forest, Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (27/6/2021).
Dikutip dari buku Rumah Etnik Sunda (2013) karya Hendi Anwar, dan Hafizh A. Nugraha. arsitek rumah Sunda dipengaruhi oleh tradisi atau adat istiadat. Rumah tradisional masyarakat Sunda yang berbentuk panggung memiliki arti bahwa rumah tidak boleh menempel ke tanah. Ini dilakukan untuk menghormati orang yang sudah meninggal dunia.CONTOH TEKS PEDARAN TRADISI SUNDA. Adat Istiadat Urang Sunda Sélér bangsa naon waé jeung di mana waé ayana tangtu ngabogaan budaya séwang séwangan, sakapeung méh sarua, sakapeung béda pisan. Rupa-rupa kacirina téh. Upamana tina pakéanana, kaseniananana, kadaharanana, wangun imahna, jeung adat-istiadatna.Asilnya disimpulkan bahwa pandangan hidup orang Sunda itu terdiri atas: (1) manusia sebagai pribadi; (2) manusia dengan masyarakat; (3) manusia dengan alam; (4) manusia dengan Tuhan; dan (5) manusia dalam mengejar kemajuan lahir dan kepuasan batin. Penelitian ini sampai pada adanya dua pandangan, yaitu yang pertama, pandangan yang membagi orang Sunda. Perkawinan dilakukan secara adat maupun secara agama Islam. Ketika upacara akad nikah atau ijab kabul dilakukan maka tampak sekali bahwa di dalam upacara tersebut terdapat unsur agama dan adat. Sistem kekerabatan terpenting orang Sunda adalah ; a. Rumah tangga : Keluarga batih (keluarga inti) terdiri dari suami-istri atau ayah, ibu Eosr16H.